Jalan Alor, Wisata Kuliner Wajib dan Paling Ramai di Kuala Lumpur, Malaysia

Sobat Klayapan

Sepertinya Kuala Lumpur tidak asing bagi wisatawan yang mengunjungi negara jiran Malaysia. Apalagi jarak tempuhnya cuma 1 jam dari Kualanamu, Medan dan sekitar 2 jam dari Jakarta. Nah .. bagi yang sering ke Kuala Lumpur biasanya pernah singgah di jalan Alor untuk menikmati kulinernya ataupun hanya jalan-jalan cuci mata. Selain mudah di jangkau, juga hanya selemparan batu dengan kawasan Bukit Bintang, tempat berkumpulnya wisatawan mancanegara. Orang lokal sendiri takut mendekati daerah Bukit Bintang, karena terkenal kemacetan jalannya. Terutama sudah mendekati hari-hari menjelang weekend (Jumat, Sabtu, Minggu).

Keramaian malam dijalan Alor Kuala Lumpur

Setiap sudut selalu ramai ketika malam tiba di jalan Alor Kuala Lumpur

Setelah beberapa kali makan dan jalan-jalan disini, baru terakhir ini saya coba memberikan deskripsi foto dan tulisan buat sobat Klayapan. Memberikan gambaran apa yang ada di jalan Alor yang sudah terkenal itu. Disini tidak makan pun no problem, bisa cuci cuci mata sampai larut malam.

Aneka jenis makanan ada disini

Aneka jenis minuman dan juice ada disini

Kawasan jalan Bukit Bintang berikut Jalan Alor yang ada disampingnya saat ini sudah sangat mudah terjangkau. Apalagi sejak MRT sudah beroperasi di Kuala Lumpur dan sekitarnya. Di Bukit Bintang ada 4 stasiun untuk pintu masuk atau pintu keluar stasiun MRT. Pintu yang paling dekat dengan jalan Alor adalah yang berada di samping KFC atau bagian atasnya jalan Alor yang letaknya sebaris dengan Gereja Baptis. Dengan demikian bila mau bepergian baik dari maupun ke Bukit Bintang atau ke tempat lain sudah di permudah. Taxi online seperti Grab juga siap melayani. Dari kawasan Bukit BIntang / Alor ke Pudu Raya (China Town) sekitar RM6. Pudu Raya saat ini menjadi stasiun bus yang agak kecil bila dibanding dengan KL Sentral.

Banyak gerai yang jual durian Musang King yang terkenal itu

Aneka seafood ada disini sebagai alternatif juga bagi yang mencari makanan halal

Mengapa wisata kuliner wajib?

Bolehlah kita coba usut – usut mengapa jalan Alor disebut wajib kita kunjungi bila berada di Kuala Lumpur?

  1. Makanannya sangat bervariasi dan sangat banyak gerai dan restorannya. Sepanjang jalan sekitar 500 m penuh dengan jajanan. Makanan halal selain seafood juga ada. Karena ada orang Melayu dan India yang berjualan disini.

  2. Dari makanan jalanan (street food) atau makanan ringan sampai makanan kelas restoran.

  3. Makanan mancanegara ada disini, mulai dari Chinese Food, Thai Food, Indian Food, Western, Timur Tengah dan seafood paling banyak

  4. Aneka buah – buahan banyak disini, ketika musim durian, banyak yang jual durian Musang King yang sangat terkenal itu, tapi harganya juga mahal. Tentu beda jauh dengan harga durian di Medan. Nanti anda bisa terkaget – kaget dengar harganya.

  5. Mudah dijangkau dan sangat dekat bila kita mau ke Pavillion Shopping Mall, Lot 10, Sungei Wang, Berjaya Times Square, dan lain-lain yang masih banyak lagi.

  6. Menghabiskan waktu dimalam hari sambil melepas lelah ketika sudah jalan seharian. Karena kuliner jalan Alor baru mulai dibuka sore menjelang malam dan sampai tengah malam.

Ramai yang ngamen disini, namun tertib

Salah satu pesanan menu seafood saya dijalur Alur Kuala Lumpur

Pagi hari ketika melewati jalan Alor, karena saya tinggal di Corona Inn, hendak ke stasiun MRT, ada beberapa toko makanan yang buka dan jual sarapan pagi. Memang kalau pagi jalan ini sepi dan terlihat beberapa penyapu jalan yang sedang membersihkan badan jalan.

Pintu masuk dan keluar MRT yang terdekat dengan jalan Alor dan yang ada di depan KFC Bukit Bintang

Berbeda dengan suasana malam yang sudah berjejer kursi meja di kiri kanan jalan. Jalan penuh dengan orang berlalu lalang. Pengamen juga tertib bernyanyi disisi jalan dan ada beberapa pengamen di sepanjang jalan. Ada yang konsidi fisik normal ada yang divabel. Bukan hanya aneka jenis kuliner, tapi aneka jenis manusia ada disini. Karena saya memakai kaos Klayapan.com, sering dipanggil pegawai restoran yang kebetulan TKI dari Jawa. Klayapan sangat familiar untuk mereka ucapkan dan seolah – olah kita berasal dari Jawa juga. Hal ini lebih memudahkan menjalin komunitas dengan mereka. Umumnya TKI yang bekerja disini sudah lama tinggal di Kuala Lumpur. Mereka enggan pulang, karena sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan di kampung halamannya. Di negara orang mereka harus bersaing dengan tenaga kerja dari Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan Bangladesh.

Variasi aneka kuliner di jalan Alor Kuala Lumpur

Salah satu grup pengamen yang sangat cool penampilannya

Semoga informasi ini bermanfaat buat para traveler dan bagi yang memberikan komen dan informasi terbaru, dapat mengisi di kolom komentar yang sudah disediakan dibawah tulisan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Skip to toolbar