Pattaya Floating Market, Salah Satu Wisata Wajib di Pattaya Thailand

Pasar terapung atau floating Market sudah merupakan icon wisata Thailand. Banyak lokasi wisata yang menciptakan pasar terapung (apung) nya masing – masing. Baik yang natural berbentuk sungai maupun yang dibuat. Lebih kelihatan tradisionalnya, maka akan lebih laku dijual. Pasar terapung di Thailand yang terkenal dan yang sudah dibahas sebelumnya seperti pasar terapung Damnoen Saduak dan Amphawa Foating Market, terletak didaerah yang berbeda.

Sobat Klayapan, setelah artikel tempat wisata “Chocolate Ville” dan “The Erawan Shire” mari kita sambung dengan Floating Market (pasar terapung) di daerah wisata terkenal Pattaya. Selain terkenal dengan wisata pantai dan kehidupan malamnya (Night Walking Street), Pattaya juga memperkenalkan Foating Market mereka yang dibangun diatas lahan 100.000 m2. Walaupun lokasi danau dan pasar diatasnya dibuat untuk wisata, tetap saja ramai dikunjungi, terutama untuk wisatawan segala usia. Padahal orang – orang pada tahu, pasar itu memang dibuat untuk wisatawan. Pattaya Foating Market juga masuk dalam agenda setiap tour / travel dari agen travel untuk wisatawan yang berkunjung ke Pattaya. Sehingga lokasi parkiran yang sudah tersedia sangat luas, tetap saja dimiliki oleh bus dan mini van (mobil travel).

Tiket Masuk

Selain dijual di counter tiket on the spot, tiket masuk ke Pattaya Foating Market banyak dijual online. Seperti Klook.com menawarkan tiket masuk Rp. 71.168,- dan Korinatour.co.id menawarkan Rp. 75.000,- untuk dewasa dan anak – anak tidak ada perbedaan harga. Selain tiket masuk, juga ditawarkan tiket terusan untuk bisa naik rowing boat keliling sungai / danau, Thai folkways Village, Thai Custome dan Zipline. Harga tiket terusan juga ditawarkan bervariasi dari harga Rp. 266.879,-.

Ada Apa Saja di Foating Market?

Aneka bentuk makanan dan minuman (restoran dan street food), toko souvenir, kerajinan kayu lukisan, jam tangan handmade, pakaian dan produk – produk yang dibuat oleh UMKM mereka. Paling banyak mungkin produk makanan, terutama makanan jajanan (street food) dan jajanan (snack). Banyak juga restoran yang menyajikan menu makann siang atau makanan yang sifatnya mengenyangkan. Sebagian menjajakan makanannya dari atas sampan yang mengapung. Ada sekitar 114 toko yang tersebar dilokasi ini. Arah masuk sampai keluar ada tanda panah penunjuk dijalan yang kita lalui. Jalan diatas air yang terbuat dari kayu. Saya sampai kesasar tidak bisa keluar, karena jalannnya yang punya banyak cabang. Bisa berputar – putar disitu – situ saja.

Makanannya tidak terlalu mahal, bila kita bandingkan dengan di Medan. Makanan ekstrim juga ada, misalnya daging buaya. Daging lain mungkin kita sering ketemu, kalau daging buaya agak jarang. Kalau makanan laut seperti cumi atau sotong, udang banyak yang jual. Yang umum seperti stiky rice (pulut mangga), sudah pasti ada. Secara umum makanan khas Thailand ada disini.

Kerajinan tangan dan barang dari hasil karya seni banyak dijual juga. Sampai lukisan 3 dimensi juga ada dan buat orang kita, kesannnya sangat kreatif. Mungkin sulit ditemui karya – karya seni yang mereka buat di Indonesia.

Minimal butuh waktu sekitar 3 – 4 jam disini, supaya bisa merasakan suasana dan makanannya. Boleh dicoba satu persatu tentunya.