Menelusuri Nami Island, Korea Selatan

Nami Island, di brosur wisata nya lebih keren lagi dengan menyebut Namira Republic, bahkan tiket masuk bersama dengan biaya penyeberangan ferry disebut dengan Visa. Kreatif dan membuat orang penasaran, sebelumnya saya bertanya kepada teman-teman TKI disana, alasan mereka belum ke Nami karena harus ada Visa.. seperti harus masuk ke negara lain. Timbul persepsi lain akan Nami Island.

Pulau ini menjadi terkenal, terutama di Indonesia, dipopulerkan oleh serial film drama Winter Sonata yang sangat tidak asing buat para penggemar serial drama Korea, terutama kaum hawa. Tidak sulit untuk mencapai tempat ini dari Seoul, baik menggunakan subway maupun dengan bus. pulau ini sangat indah, romantis dan tertata rapi. Ini hasil dari tangan manusia, bukan kejadian alam dan ternyata menjadikan alam yang sangat indah. Namun membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mancapai lokasi ini.

Kebetulan kami tinggal di kawasan Hongdae, BOA Guesthouse, perjalanan yang lebih mudah adalah menggunakan subway (kereta api bawah tanah). Peta dan informasinya ada dimana-mana dan gampang di temukan. Cuma kita harus rajin mempelajarinya. Tinggallah di hotel atau guesthouse yang dekat dengan stasiun subway. Selain itu kita juga bisa berdiskusi dengan resepsionis hotel untuk menuju tempat yang kita kehendaki. Kota modern di Seoul atau kota modern lainnya di dunia ini membuat kita tidak sulit untuk mendapatkan sarana transportasi yang layak dan murah. Beda bila kita berada di negara yang kotanya jauh tertinggal untuk sarana transportasi umum.

Perjalanan kami dimulai dari station Hong Ik University, sampai turun naik beberapa kali untuk pindah jalur … dari bawah tanah. sampai kereta api diatas tanah. Itu artinya kami telah jauh meninggalkan kota Seoul. Bayangkan dengan kereta api bebas hambatan dengan waktu tempuh 1.5 jam, tentunya sudah sangat jauh jaraknya. Stasiun yang kami turun terakhir adalah Gapyeong, kota kecil yang sepi penduduk. Kota-kota di Korea, walaupun kecil, jalannya besar-besar, sehingga terkesan sepi kalau kendaraan lalu lalangnya sedikit. Dari stasiun Gapyeong kami naik taxi ke pelabuhan ferry. Jaraknya sangat dekat, naik bus juga bisa. Tapi karena takut lama menunggu bus, kami putuskan naik taxi saja.

Antrian di loket tiket lumayan panjang, namun teratur. Terlihat banyaknya bus-bus tour parkir di areal pelabuhan yang sangat luas. Wisatawan mancanegara ada di situ, mayoritas memang berasal dari Asia. Penyeberangan juga cukup singkat, hanya 15 menit saja sudah sampai.

Pulau Nami dibentuk sebagai hasil dari pembangunan Cheongpyeong Dam. Berbentuk setengah bulan atau daun mengambang diatas air dengan luas 462.809 m2 , dan di atasnya ada makam Jenderal Nami, yang memimpin kemenangan besar melawan pemberontak di tahun ke-13 raja ke-7 dari Dinasti Joseon, Raja Sejo (pemerintahan 1455 – 1468). Sekitar 63 km jauhnya dari Seoul ke arah Chuncheon , dan terkenal dengan pohon berjajar jalan yang indah.

Pulau ini tidak ada tiang telepon atau listrik. Hal ini karena semua kabel listrik yang dibangun di bawah tanah untuk menjaga kondisi alami . Di tengah-tengah pulau , ada lapangan rumput sekitar 316.320 meter persegi. Digunakan untuk sarana pendidikan, pelatihan , berkemah , kolam renang dan fasilitas olahraga air untuk motor dan ski air. Ada juga sebuah taman hiburan dengan komidi putaran, roller skating rink, dan ada fasilitas penginapan seperti villa dan bungalow resort.

Selain pohon-pohon nya yang tersusun rapi, digunakan untuk shooting film dan foto prewedding tentunya, Nami island menawarkan berbagai permainan wisata, terutama untuk anak-anak. Bisa bersepeda mengelilingi pulau atau naik sepeda keluarga.. kayak beca disini. tempat yang sangat santai, sejuk , bersih dan teratur untuk refreshing. Tempat makan dan minum tersedia banyak pilihan, demikian juga dengan souvenir shop.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Skip to toolbar