Kinderdijk, Tempat Mencari Kincir Angin di Belanda

Sobat Klayapan,

Ketika kita ditanya, apa yang anda tahu tentang Negeri Belanda Umumnya orang akan jawab diantaranya bunga tulip, keju, sepatu kayu (clog), sepak bola dan tentunya kincir angin. Dari beberapa itu, hari ini saya akan banyak bercerita salah satu lokasi kincir angin yang terkenal di Belanda. Didalam beberapa literatur istilah kincir angin ada yang menyebutnya Molens dan Windmill tentunya.

Darwis Taniwan – CEO Aplaus lifestyle magazine- klayapan.com – Petrus Loo

Kincir angin umumnya dibangun sekitar abad ke 17 dan 18 yang di gunakan untuk mencegah banjir dan berfungsi sebagai pompa air, serta untuk mengurangi air laut agar menjadi daratan. Yang masih bertahan atau peninggalan yang masih ada sebanyak 1200 buah lebih. Seperti yang kita tahu bahwa orang Eropah secaara umum sangat menjaga kelestarian bangunan lamanya. Beberapa kincir angin Belanda yang terkenal antara lain ada di :

  • Kinderdjik
  • Schiedam
  • Zaanse Schan
tiket naik kapal kecil keliling kanal- klayapan.com – Petrus Loo

 

Kali ini klayapan bersama Icon Holiday Medan akan menjajal desa Kinderdjik yang kabarnya ada 19 kincir angin dalam satu kawasan, dan telah menjadi salah satu ikon wisata terkenal di negeri Belanda. Dibangun sejak tahun 1740, kincir angin di Kinderdjik telah ditetapkan menjadi situs warisan dunia UNESCO di tahun 1997 sebagai salah satu peninggalan cagar budaya (heritage).

rute kapal mengitari kanal- klayapan.com – Petrus Loo

Sebelum menuju lokasi, kami menginap satu malam di Rotterdam setelah melakukan perjalanan kereta api dari Amsterdam, Leiden dan Den Haag. Karena perjalanan ala sendiri, maka kami berhenti disetiap kota yang kami lalui tersebut. Berhenti menikmati dan menyusuri kota diseki tar stasiun dengan berjalan kaki. Setelah merasa cukup, kami kembali menuju stasiun kereta api untuk melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya.

di depan dermaga canal hopper- klayapan.com – Petrus Loo

Desa Kinderdjik terletak di kota Lekkerland, hanya berjarak 15 km dari Rotterdam, salah satu kota pelabuhan terbesar di Eropah Barat. Berada di propinsi Holland Selatan, tepatnya di Alblasserwaardyang menjadi titik temu sungai Lek dan Noord. Dari hotel kami berjalan kaki mencari lokasi terminal River bus. Di Belanda banyak transportasi menggunakan sungai, karena banyaknya sungai dan kanal di negara ini. Kapal fery angkutan orang dan sepeda, layaknya hampir mirip dengan bus di darat. Tiket bus terusan didarat yang kita beli, dapat digunakan juga sebagai tiket bus sungai. Hari ini kami bisa seenaknya berjalan kaki karena ditemenin guide handal dari Icon Holiday Medan, yang walaupun belum pernah ke tempat ini, dia bisa bertanya – tanya dengan orang disekitar. Kalau melalui darat, dari Rotterdam menuju Alblasserwaard dengan bus 90, baik dari Rotterdam Zuidplein maupun Utrecht Central Station.

inilah kapal kecilnya – canal hopper- klayapan.com – Petrus Loo

Setibanya dilokasi terminal kecil river bus dipinggir sungai, sudah lumayan banyak orang yang antri. Kebanyakan wisatawan yang jalan sendiri (tidak melalui travel agent) dan ada yang menggunakan sepeda. Karena transportasi di Belanda cukup nyaman buat pesepeda, maka banyak juga wisatawan yang menyewa sepeda untuk berkeliling setiap sudut kota. Sepeda dinaikkan ke kapal ferry (ada tempat parkirnya), ketika sampai dilokasi, diturunkan lagi dari kapal dan sepeda sudah dapat digunakan di tempat tujuan. Di kawasan Kinderdjik sangat disarankan bila menggunakan sepeda. Selain tempatnya nyaman bersepeda, dengan jalan kaki cukup jauh untuk mengelilingi lokasi.

tidak ada kendaraan bermesin disini- klayapan.com – Petrus Loo

Pagi ini cuaca sungguh tidak bersahabat. Selain mendung, tanda – tanda hujan mulai terasa ketika kapal bus kami tiba. Setelah semua penumpang naik, hujan gerimis pun mulai turun. Perjalanan sekitar Β½ jam, kapan kami pun tiba dilokasi dan disambut hujan deras. Wisatawan yang turun dari kapal berlarian mencari tempat perlindungan. Kami masuk dan berlindung di toko souvenir. Souvenir yang dipajang cukup menarik bagi saya, namun harganya tidak menarik alias mahal. Harga Euro 5 saja kalau dikalikan kurs sudah hampir Rp. 100.000,-. Dengan kocek terbatas, terpaksa harus hati – hati ketika mau belanja. Kualitas souvenir di toko ini saya akui bagus kualitasnya. Letaknya tepat di depan perberhentian bus sungai. Selain hujan, cuaca juga sangat dingin.

view dari daratan- klayapan.com – Petrus Loo

Setelah hujan mulai reda, kami pun berjalan menuju kincir angin yang amat terkenal itu. Ketika memasuki area, memanglah takjub melihat tempat ini. Dengan suasana pedesaan yang nyaman dan bersih. Sudah tentu tidak ada perumahan penduduk disekitarnya. Semua bentuknya masih alami sepeti jaman dulu. Seperti biasa tetap ada kanal dan kincir anginnya berbaris dan berlawanan posisi. Ketika musim dingin / es, kanal ini digunakan untuk bermain skies (ice skating). Ada padang rumput, kanal air dan belasan kincir angin.

suasana yang masih sangat natural- klayapan.com – Petrus Loo

Tiket masuk ke lokasi gratis, bila ingin naik kapal kecil keliling kanal, harus bayar lagi. Kalau tidak salah sekitar Euro 11. Dengan berjalan kaki keliling semua kincir angin memang cukup jauh dari counter beli tiket. Makanya banyak juga yang pakai sepeda. Kami memilih naik kapal kecil untuk menghemat waktu dan tenaga tentunya. Dengan mengunakan kapal kecil ini, kami dapat melihat barisan kincir angina yang ada disebelah kanan dan kiri kami.

kincir angin ini yang agak unik dan disini- klayapan.com – Petrus Loo

Sungguh perjalanan yang tidak terlupakan bisa menikmati nuansi alam pedesaan yang komplit ada sungai, kincir angin dan padang rumput. Walaupun daerah ini lebih rendah dari permukaan air laut, tidak ada kejadian banjir seperti di kampung saya Medan. Konon kabarnya kincir angin berfungsi sebagai pompa untuk menjaga level air.

tersedia jalan untuk pejalan kaki dan bersepeda- klayapan.com – Petrus Loo

Walaupun cuaca kurang bersahabat, kami tetap menikmati perjalanan ini. Sobat Klayapan dapat menikmati foto-foto perjalanan yang kami sajikan bersama artikel ini. Demikian juga banyak seri klayapan dinegeri Belanda dan Belgia bersama Icon Holiday Medan dan Avalon waterways.

Selalu Banyak Keindahan Disini – klayapan.com – Petrus Loo



6 Comments
  1. liliana tse says

    Bagus sekali viewnya. Ini akan menjadi salah satu bucket list ku. Thanks klayapan!!

  2. julia wongso says

    walaupun saya belum pernah ke Eropa, tapi saya puas hanya dengan membaca artikel klayapan ini. Hebat Klayapan

  3. David says

    Tempat yg menjadi target selanjutnya. Nice pic klayapan

  4. Amir says

    Klayapan memang huhuieyyy

  5. Leni says

    Tempat yg diidamkan sejak kecil HAHA
    ini tempat juga romantis kali bagi saya walaupun blm pernah kesiniiπŸ˜›

  6. Mery Yanti says

    Tempat yg unik dimana selain kincir angin nya bisa di jadikan spot yg bagus jg bermanfaat sekali utk wilayah sekitar nya . Semoga ada rezeki bisa kesana πŸ˜‚πŸ˜‡πŸ™

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Skip to toolbar