Wisata Sejarah dan Cagar Budaya di Benteng Anoi Itam, Sabang

Wisata Sejarah dan Cagar Budaya di Benteng Anoi Itam, Sabang – Jaman sekarang memang sulit menemukan ada wisatawan yang khusus datang  mencari dan mengenal kembali situs – situs bersejarah, kecuali wisatawan dari negara maju yang sangat menghargai peninggalan jaman dulu. Mengingat kembali buku yang pernah saya beli dari Cor Passchier, seorang peneliti dari Belanda yang mempublikasikan bukunya “Building in Indonesia 1600 – 1960 “ dan pernah diadakan acara bedah bukunya di Medan. Artinya dokumentasi seluruh bagunan yang dibangun dalam kurun waktu tersebut. Kalau melihat isi bukunya, kita memang sadar bahwa tidak gambang membuat buku seperti itu. Tidak tahu apakah orang Indonesia sendiri dapat membuat buku yang selengkap ini. Karena selain tulisan, foto jaman dulu dan sekarang, juga ada denah bangunan aritekturnya.

benteng anoi itam, benteng sejarah, sabang, kilometer 0 indonesia, banda aceh, cagar budaya indonesia, wisata sejarah

benteng anoi itam, benteng sejarah, sabang, kilometer 0 indonesia, banda aceh, cagar budaya indonesia, wisata sejarahbenteng anoi itam, benteng sejarah, sabang, kilometer 0 indonesia, banda aceh, cagar budaya indonesia, wisata sejarah

Kebetulan saya bernasib baik diajak oleh Balai Cagar Budaya Aceh untuk mengikuti rally Photo Cagar budaya ke Pulau Weh dibulan November kemarin, tentu saja seputaran kota Sabang. Pulau Weh juga dikenal dengan pulau seribu satu Benteng.  Dari beberapa situs benteng peninggalan Jepang, salah satunya yang kami kunjungi adalah Benteng Anoi Itam. Benteng yang terletak di Desa Anai Itam, Kecamatan Suka Jaya ini dibangun pada jaman pemerintahan Jepang dan memang sangat strategis untuk melihat kapal – kapal yang masuk ke teluk, selain letaknya juga tinggi diatas bukit.

benteng anoi itam, benteng sejarah, sabang, kilometer 0 indonesia, banda aceh, cagar budaya indonesia, wisata sejarah

Benteng ini terletak di bagian Timur kota Sabang yang berdampingan dengan pantai Anoi Itam. Saat ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi yang berkunjung ke Sabang dan jaraknya hanya 12 km dari pusat kota Sabang. Dahulu, benteng ini digunakan tentara Jepang untuk penyimpanan senjata. Benteng pertahanannya tidak satu, tapi ada beberapa. Dulunya ada terowongan yang menghubungkannya, bahkan sampai ke pusat komando. Sebelum matahari terbit, kami sudah tiba dilokasi, karena sekalian mau sunrise disini.

benteng anoi itam, benteng sejarah, sabang, kilometer 0 indonesia, banda aceh, cagar budaya indonesia, wisata sejarah

Benteng ini dibangun tentara Jepang ketika perang dunia (PD) ke II dan mereka mendarat di pulau Weh pada tgl 12 Maret 1942. Ketika tentara Jepang mendarat, mereka mulai membangun benteng – benteng pertahanan disekitar pesisir pantai pulau Weh untuk persiapan menghadapi perang Asia Pasifik. Pasukan Jepang menjadikan Sabang sebagai pelabuhan militer dan garis pertahanan udara terdepan menghadapi ancaman sekutu dari Barat. Bunker – bunker tersebut berfungsi sebagai pos – pos pengintaian untuk mengantisipasi serangan musuh – musuh dari arah laut lepas.

benteng anoi itam, benteng sejarah, sabang, kilometer 0 indonesia, banda aceh, cagar budaya indonesia, wisata sejarah

Di Sabang banyak sekali gua pertahanan Jepang. Benteng-benteng yang tersebar di Sabang saling terhubung melalui terowongan yang banyak di temui di kota Sabang. Tapi sudah banyak ditutup dengan berbagai alasan. Selain Beteng Anoi Itam, kami juga mengunjungi benteng yang ada di Sumur Tiga, Kota atas, Battere A dan bunker Jepang yang ada di Sabang Fair.

benteng anoi itam, benteng sejarah, sabang, kilometer 0 indonesia, banda aceh, cagar budaya indonesia, wisata sejarah

Pemandangan disini memang sangat luar biasa. Terlihat hamparan laut luas, bukit – bukit yang membentuk pulau serta pepohonannya yang rindang. Untuk mencapai benteng, kita harus mendaki anak tangga yang lumayan tinggi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Skip to toolbar