Ibadah shalat wajib lima waktu dalam satu hari harus dikerjakan oleh umat Islam, bahkan Ketika sedang bepergian. Karenanya umat islam memerlukan tempat khusus seperti Masjid atau Surau.
Bagi para traveler muslim, fungsi masjid bukan saja untuk mengerjakan ibadah shalat, tetapi juga untuk keperluan lain seperti kamar mandi, tempat istirahat dan banyak lagi.
Kini perjalanan dari Kota Medan atau Bandara Kualanamu menuju Danau Toba (Parapat) melalui jalan tol menjadi pilihan yang digemari. Bagi traveler muslim sudah tersedia banyak sekali masjid yang tersebar sepanjang jalan.
Klayapan mencatat beberapa masjid yang menarik dengan beberapa kelebihannya. Kami menilai dari sisi Lahan Parkir, Kebersihan Masjid, Kebersihan Kamar Mand dan Fasilitas tambahannya.
Masjid yang tidak tersebutkan bukan berarti tidak bagus dan pada akhirnya public yang akan menilainya sendiri.
1. Masjid Ar-Rahiim dan (2). Masjid Ar-Rohman
Masjid kembar ini berdiri di Rest Area Tol Medan – Tebing Tinggi pada Km 65.
Masjid Ar-Rahiim berada disisi sebelah kiri dari arah Medan sedang Masjid Ar-Rahman berada disisi sebealah kiri dari arah Tebing Tinggi.
Area ini memang masih telarif baru, sehingga pepohonan dan taman belum selesai dengan baik. Jika singgah pada waktu siang, masih terasa panas yang mencolok.
Masjid dengan konsep minamalis ini memiliki ruangan yang cukup luas untuk para traveler yang hendak shalat. Kamar mandinya lumayan bersih, walau kadang Ketika petugas terlambat membersihkan, ada terkesan kotor.
Disini ada areal wudhu yang terpisah antara perempuan dan laki-laki. Ada WC duduk dan jongkok. Tetapi belum ada fasilitas untuk mandi. Lapangan parkirnya luas karena menggunakan lapangan parkir utama rest area ini. Berdekatan dengan masjid ada beberpa outlet mini market, outlet makanan dan pom bensin.
Berhenti disini sangat baik untuk anda yang sudah Lelah dan mengantuk menyetir. Isitirahat sejanak akan mengembalikan kesegaran dan meningkatkan potensi keamanan berkendara.
3. Al Ihsan Wannajah
Masjid indah ini berdiri di komplek perumahan PTPN III Kebun Rambutan, disebelah kanan persis dekat batas masuk Kota Tebing Tinggi dari arah medan. (tidak jauh dari gerbang keluar Tol Medan – Tebing Tinggi).
Bangunan modern dari masjid ini tetap menjaga tampilan mediteran masjid pada umumnya. Memiliki satu kubah utama yang dikelilingi 7 kubah yang lebih kecil di sisi-sisi atapnya. Ruang dalam masjid yang cukup besar, menggunakan pendingin ruangan dan bersih.
Dari arah dalam, kubah utama dihiasi lukisan awan dan langit biru. Dinding utama pada arah mihrab penuh dengan kaligrafi ayat-ayat suci Al-quran. Bergantung ditengahnya lampu kristal. Tidak sangat besar tetapi manis dan elegan. Ketinggain masjid ini membuat suasana lega, nyaman dan lapang.
Mimbar untuk kutbah masih membawa model tua, dengan konstruksi kayu bagus tetap menggunakan atap dan dihiasi ukiran reliaef dedaunan. Memandangnya serasa terbawa ke masa-masa kuno. Dinding arah depan (barat) terbuat dari granit berwarna coklat gelap, menciptakan nuansa kemewahan yang indah, sejuk dan asri.
Karpet tebal yang pernah kami lihat adalah berganti dua warna. Pada waktu tertentu berwarna merah mewah dan pada waktu lain terpasang warna hijau elegan.
Pemisah jamaah laki-laki dan perempuan terbuat dari gorden kain berwarna kuning dan hijau berpola yang berdiri ditopang tiang-tiang stainless steel mewah. Pada bagian belakang dari zona perempuan terdapat lemaru gantung berisi banyak mukena yang bisa digunakan oleh jamaah yang tidak membawa mukena.
Untuk keperluan membersihkan badan, Disini lengkap area wudhu, WC dan kamar mandi. Kamar mandinya luas dan banyak pilihan. Kami menemukan salah satu kamar mandinya terairi air panas. (ini belum kami konfirmasikan, tetapi konon pada jaman colonial belanda dulu, di tebing memang ada sumber air panas yang di alirkan untuk penduduk disana).
Lapangan parkir lumayan luas dan tertata asri. Ada zona sepeda motor dan zona mobil. Bersih dan terjaga. Ada rak-rak sepatu di sepanjang sisi utara masjid, sehingga sepatu tertata dengan rapih dan aman.
Ini salah salah satu masjid favorit para travelers.
4. Masjid Agung Kota Tebing Tinggi
Ini masjid terbaru dan paling besar di kota Tebing Tinggi. Lokasinya sangat mudah dijangkau baik dari arah Medan maupun dari Arah Parapat. Berdiri di sebelah barat jalan sekitar 80 meter mendekati simpang utama ke Parapat dan ke Kisaran.
Dua tower tingginya sangat mencolok di sisi kanan dan kiri masjid. Ada satu kubah utama di apit oleh 4 kubah di ke empat sisi atap bangunan masjid. Karakter eksterior masjid dengan pola kubah ini sangat mencolok dan mudah dinikmati, didominasi ukiran dan relief berpola bunga dan geometrik. Indah dan menawan.
Masjid ini berdiri kokoh dalam sebuah ketinggian, megah dan berwibawa. Bangunannya terbagi dalam dua lantai dengan piazza ditengahnya sehingga jamaah yang berada di lantai dua tetap bisa melihat kearah Imam.
Interior termasuk sederhana dan minimalis kecuali frame utama di areal mihrab. Frame ini bermotif geometris dan kaligrafi. Terbuat dari bahan seperti tembaga sehingga warna hitam dan warna tembaganya benar-benar berpadu indah.
Podium untuk kutbah terbuat dari kayu berukir, dengan atap berbentuk kubah dan memasukinya dengan menaiki tiga anak tangga dari arah depan. Karpetnya bagus walau bukan dari kualitas terbaik. Berwarna merah dengan garis bermotif pada salah satu sisinya. Panjang mengikuti rungan masjid yang melebar.
Masjid ini masih sangat baru, sehingga sepertinya pengurus akan terus memperbaiki dan menyempurnakannya.
5. Masjid Al-Mukhlis
Ketika anda dari arah Medan sudah memasuki Kota Tebing Tinggi, ada satu masjid mungil yang ada di sudut jalan persimpangan (Jl. Ahmad Yani dan Jl. Sakti Lubis) setelah tugu tengah kota.Masjid ini menjadi menarik karena dekat tempat makan dan pusat oleh-oleh khas Tebing Tinggi.
Dahulu ini masjid memang sudah kecil, saat ini seluruh halamanya dipakai untuk masjid bertingkat dua. Kubah dan Towernya masih terlihat belum dilapis dan belum selesai pengerjaannya. Dengan segala keterbatasannya, masjid ini masih tetap tergolong nyaman untuk digunakan beribadah.
Interior masjid ini manis, frame berbentuk kubah dengan fariasi warna hitam dan putih seperti masjid-masjid di Madinah dan Mekah. Karpetnya tebal bagus dan didalam ruangan menggunakan AC pendingin, hingga nyaman untuk shalat.
Kamar mandinya terjaga, bersih dan nyaman. Bisa mandi juga disini. Area wudhu bersih dengan air yang lancar. Parkir menggunakan bahu jalan yang ada. Untuk yang shalat tidak pada awal waktu, tempat ini menarik karena relative tidak berebut area parkir.
6. Masjid AL IKHLASH
Jika lewat kota Tebing ke arah Parapat. Anda akan mendapati masjid disebelah kiri di tengah kebun sawit. Orang menyebutnya daerah Afdeling 3, Pabatu. Silahkan buka google map dan ikuti petunjuk arahnya, perhatikan spellingnya, jika salah maka anda akan diarahkan ke masjid lain yang masuk ke dalam perkebunan, bukan di pinggir jalan besar yang kami maksud ini. Kata yang tepat adalah Masjid Al Ikhlash jalan lintas Sumatra, Pabatu 1, Dolok Merawan.
Letaknya di sisi jalan besar lintas Sumatera, tetapi lebatnya pepohonan membuat anda mungkin tidak bisa melihat dengan jelas ketika berkendara dengan kecepatan tinggi. Masjid ini berdiri diantara perumahan pegawai PTPN dan dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitarnya. Mereka menunjuk pengurus dan bergantian merawat masjid dan taman sekitarnya.
Masjid ini tidak sangat besar, tapi suasananya sangat nyaman. Tata letak zonasi dan alur perjalanan jamaah laki-laki serta perempuan terpisah rapih. Masjid ini sangat terawat, baik ruang ibadah, ruang teras, kamar mandi, zona isitirahat, ruang perpustakaan, ruang parkir hingga tanamannya.
Masjid ini terbentuk dalam pola atap 4 sisi seperti rumah Jawa dengan puncak berupa kubah. Konsepnya sederhana tetapi terlihat manis. Interiornya sederhana, tetapi bersih dan dengan pendingin ruangan, menjadikan rasa sejuk berada didalamnya. Walau sebenarnya di tempat ini relative sejuk karena banyak pohon. Ornamen-ornamen seperti kebanyakan masjid hampir tidak ditemukan di masjid ini, tetapi tetap tidak menghilangkan kesan ‘masjid’ yang paling mendasar.
Pembatas area ibadah untuk perempuan dan laki-laki terbuat dari gorden kain indah berwarna kombinasi kuning gading dan coklat seperti warna kusen-kusen pintu dan jendela. Karpet hujau tebal menambah kenyamanan ibadah terpasang disana. (pada masa pandemic, karpet ini dilepas dan disarankan Jemaah membawa sajadah sendiri).
Masjid ini terkesan kompak, sistemik dan rapih.
Pintu masuk, posisi parkir, arah putar kendaraan hingga keluar area tersusun apik. Tamannya terpelihara bahwa banyak indoor plant yang dipasang dalam pot menyejukkan pandangan.
Kamar mandi terawat baik, bersih dan tidak bau. Anda bisa mandi disiini.
Ada ruang duduk dan zona perpustakaan dengan banyak koleksi buku-buku agama Islam. Di zona ini tersedia dispenser air panas dan air dingin, kopi, teh, dan gula yang bisa diambil dengan gratis.
Yang lebih menarik adalah, ada satu kotak kaca yang berisi obat-obatan untuk pertolongan pertama serta beberapa keluhan dasar, seperti pusing, sakit perut dll. Ada juga timbangan badan, untuk mereka yang ingin menimbang berat badannya.
Anda yang ingin bersedekah, bisa membawa gula, kopi dan teh dan titip disini, sehingga siapapun yang datang bisa menikmati sedekah anda.
Pada siang hari, biasanya ada beberapa penjual makanan dalam boncengan sepeda motor berjualan di area parkir.
7. Masjid Al Mukhlisin
Masjid tanpa tower ini berada di pinggir jalan lintas sumatera diantara pekebunan karet. Bagi orang sumut, lokasinya sering disebut di dekat Timbangan Dolok Melangir.
Masjid ini benar-benar menjadi Rest Area bagi para travelers. Masjid ini terbangun dengan gaya atap terlihat mendekati model rumah adat Simalungun. Tanpa kubah seperti kebanyakan Masjid pada umumnya.
Ruang Masjid yang nyaman dan bersih, dengan interior sederhana tetapi bersahaja. Ornament budaya Islam hanya telihat di kaca diatas jendela. Mihrab sederhana dengan podium kayu tanpa ukiran yang diakses dengan anak tangga dari arah depan.
Masjid ini sepertinya benar-benar di design untuk memberikan layanan bagi para musafir karena memang daerah ini bukan daerah pemukiman. Ini menjadi gerbang untuk memasuki kampung-kampung di dalam perkebunan Dolok Merangir.
Kamar mandi yang besar dan banyak awalnya sangat rapih dan bersih. Kini agak terkesan kurang bersih walau jauh lebih bersih dari beberapa masjid di kampung.
Ruang parkir yang lega menjadikan nyaman memarkirkan kendaraan. Masjid ini lah satu-satunya masjid sepanjang jalur Medan-Parapat yang melengkapi dirinya dengan banyak unit penjualan makanan. Banyak pilihan makanan dari hidangan berat hingga snack. Opsi menu juga bervariasi. Mereka buka 24 jam.
8. Masjid Al-Hadi PTPN 4 Marihat
Kami tidak membahas masjid di Kota Pematang Siantar. Kita lanjutkan perjalanan ke Arah Parapat- Danau Toba.
8 Km dari pusat kota Pematang Siantar, anda akan menemukan masjid ini disebelah kiri diantara perkebunan kelapa Sawit. Secara Mendadak kita akan menemukan bangunan khas gurun, kotak tanpa atap diantara pepohonan kelapa sawit, tetapi indah.
Perpaduan warna dan kubah tunggal diatanya telihat sangat asri. Interiornya bersahaja. Desain yang megutamakan fungsi ini terasa nyaman dan mudah. Karpet tebal berwarna hijau dan udara yang sejuk menyambut kita ketika memasukinya. (karpet dilepas selama masa pandemic dan diharap jamaah membawa sajadah sendiri).
Terasnya luas, dilengkapi dengan kotak-kotak locker berkunci yang ada sambungan arus untuk charger HP. Di teras ini juga tersedia dispenser air panas dan dingin lengkap dengan kopi, teh dan gula bagi siapapun yang berkenan mengambilnya secara gratis.
Kamar mandinya sangat bersih dan tidak bau. Luas dan nyaman. Anda bisa mandi disini.
Halaman parkir yang luas serta taman yang terawatt menjadikan tempat ini sangat nyaman untuk singgah beristirahat sejenak. Lebih nyaman lagi karena disisi parkir ada pohon-pohon rindang dengan kursi-kursi taman dibawahnya.
Dibelakang masjid, tinggal 10 keluarga pekerja PTPN 4 yang juga secara bergilir membersihkan masjid ini.
9. Masjid Raya Taqwa Parapat
Ada satu masjid di Tiga Balata, tetapi tidak kami bahas disini.
Masjid Raya Taqwa ini adalah satu-satunya masjid di Kota Parapat – gerbang masuk Kawasan wisata danau toba. Masjid ini bermulai dari sebuah surau kecil kemudian bertumbuh sejak tahun 1952 dan kini menjadi masjid yang bisa menampung ratusan jamaah.
Menara masjid ini sangat mencolok, langsung terlihat dari jauh. Sangat indah. Bangunan masjid berlantai dua ini, beratap 4 sisi dengan kubah besar ditengahnya serta dikelilingi oleh 4 kubah kecil di masing-masing atap sudut bangunan. Ornamen lain secara eksterior sederhana dan tidak menampilkan kompleksitas gaya masjid klasik.
Dari sisi interior, masjid ini sederhana saja. Dinding marmer menjadi pajangan utamanya. Lampu gantung kristal menghiasi ruang bawah kubah utama. Area mihrab berupa podium beratap terbuat dari kayu berukir kaligrafi bertinta emas yang diakses dari samping.
Udara sejuk Kota Parapat tidak mengharuskan masjid ini menggunakan pendingin ruangan seperti AC. Kamar mandi berada di lantai dasar (turun tangga) dan berada disisi belakang. Jumlahnya banyak. Mungkin perlu sedikit perhatian bagi pengurus agar kebersihan dinding keramik dan aromanya bisa sedikit dikendalikan.
Area parkir cukup luas untuk ukuran tanah yang sempit di Kota Parapat. Pada hari jumat, parkir bisa menumpang di halaman polsek disebelah masjid.
Dekat masjid banyak penjual makanan dan mini market. Jadi sekali parkir bisa mengerjakan banyak hal.
Kini perjalanan menuju Danau Toba jadi lebih nyaman bagi para travelers muslim. Selamat berwisata dan tidak kehilangan waktu ibadah.
