Bertatap Muka Dengan Tokoh Dunia Di Madame Tussauds Hong Kong

Madame Tussauds Hong Kong – Tak bisa diduga, pesadnya perkembangan pariwisata di seluruh dunia, suatu ketika malah membuat saya makin dekat dengan alam keabadian. Buktinya kini saya telah dijadikan patung lilin di Madame Tussauds Hong kong. (Lee Kuan Yew)
Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengunjungi Museum Madame Tussauds yang tersohor dengan patung lilinnya ketika berada di Hong Kong pada liburan lebaran yang baru saja lewat. Museum ini tepatnya berada di Victoria Peak, salah satu destinasi yang paling sering dikunjungi oleh para wisman jika berlibur ke negara bekas koloni Inggris ini. Alamat lengkapnya adalah Peak Tower no. 128. Peak Road The Peak, Hong Kong Island. Museum Madame Tussauds Hong Kong dibuka pada tahun 2000 dan merupakan yang pertama di Asia. Surga bagi para Shopaholic ini dipilih karena dianggap merupakan pintu gerbang bisnis Asia. Dan terdapat seratus lebih patung lilin dimana mereka adalah para selebriti dan tokoh dunia. Sebagaimana kita ketahui, museum yang merupakan sarangnya tokoh dunia ini dirintis sejak ratusan tahun lalu, dimana sang pendiri, Marie Tussaud (1761 – 1850) pertama kali memajang patung lilin kreasinya di London. Sejumlah kembaran tokoh dunia lahir dari tangannya. Mereka dikumpulkan di suatu tempat kemudian dijual kembali kepada masyarakat dalam bentuk karya seni tinggi.
Tepat di depan pintu masuk museum Madame Tussauds Hong Kong, terlihat patung lilin orang terkaya di negara itu, Li Ka Shing yang berdiri dengan penuh wibawa. Tapi perhatian saya lebih terpaut pada patung lilin Sang Legenda, Bruce Lee, yang berdiri bersebrangan dengannya. memakai baju kuning bergaris hitam dengan gaya kungfu khasnya, patung Bruce Lee nampak gagah. Antrian untuk berfoto bareng dengan patung lilin Bruce Lee luar biasa panjang, harus sabar menunggu. Dan begitu giliran tiba, kita harus sigap, tidak sempat memikirkan gaya, kamera harus segera tanggap karena tamu-tamu lain sudah tidak sabar menunggu gilirannya. Menurut salah seorang karyawan di Museum itu, patung lilin Bruce Lee memang merupakan terfavorit. Bukan hanya orang tua, para muda mudi juga suka foto bareng dengannya. Itu membuktikan Bruce Lee memang sudah melegenda, nama besarnya akan seabadi patung lilinnya.

Memasuki Museum Madame Tussauds, pertama-tama kita akan disambut oleh patung lilin Andy Lau, aktor sekaligus penyanyi terpopuler di Hong Kong maupun Asia. Patung Andy Lau memang pantas dipajang di dekat pintu masuk mengingat Sang Aktor adalah salah satu penyumbang devisa terbesar untuk negara yang dijuluki “Mutiara Asia” ini. Melewati patung lilin Andy Lau, tampak sejumlah patung selebriti dari berbagai belahan dunia, yang menjadi pusad perhatian tamu adalah patung lilin Brad Pitt dengan Angelina Jolie yang dikenal dengan nama Brangelina berdiri berdampingan di tengah ruangan. Para tamu tampak antusias berfoto dengan patung pasangan yang disebut golden couple ini. Tapi yang menarik bagi saya adalah patung The Beatles yang komplit dengan ke empat personilnya. Walaupun saya tidak dilahirkan di era yang sama dengan mereka, tapi saya adalah salah satu pengagum The Beatles dan ngefans berat dengan lagu-lagunya yang beraliran Rock. Boleh dikatakan group musik ini adalah group tersukses secara komersil sejak tahun 1960 dan belum ada tandingannya sampai saat ini. Oleh karena itu, Patung lilin mereka layak di pajang di seluruh Madame Tussauds yang ada di dunia ini.
Jika diperhatikan dengan seksama, semua tamu di museum ini tampak sibuk mencari-cari tokoh idola mereka masing-masing, begitu juga dengan saya tentunya. Setelah puas berfoto dengan patung para selebriti, saya mulai mencari patung para tokoh dunia yang ternyata letaknya berlainan lantai dengan para selebriti. Pertama yang saya cari tentu saja Presiden I RI, Ir. Soekarno. Kehadiran patung lilin Bung Karno di museum ini menandakan Beliau adalah politikus yang bukan hanya berpengaruh di Indonesia tetapi juga di dunia. Mengenakan seragam putih militer dan peci hitam yang menjadi ciri khasnya serta dihiasi pita bintang jasa warna warni di dada. Patung lilin Bung Karno memberikan senyum ramah kepada setiap tamu yang menatapnya.
Tampak juga patung keluarga Kerajaan Inggris yang terdiri dari Ratu Elizabeth bersama sang suami, Pangeran Philip, yang diapit oleh Pangeran Charles dan Putri Diana. Selain keluarga Kerajaan ini, terdapat patung Presiden US, Barack Obama. Sayang sekali, untuk berfoto bersama patung Mr. Obama kita harus bayar. Saya juga tidak mengerti, mengapa patung lain boleh bebas untuk berfoto bersama, sedangkan patung Presiden US ini tidak. Ya, mungkin Beliau masih menjabat sebagai orang no 1 di dunia, jadi masih bisa dikomersilkan, celetuk seorang tamu yang sok tahu.
Sejujurnya saya sedikit kecewa dengan tidak menemukan patung idola saya, Mother Teresa, di museum ini, tetapi kekecewaan itu segera terobati dengan adanya patung -patung tokoh termasyhur dari berbagai pelosok dunia, contohnya Mahatma Gandhi. Tokoh asal India ini terkenal berjasa besar pada perjuangan hak-hak asazi manusia. Beliau adalah pejuang anti kekerasan, apapun bentuknya. Tak heran wajah Gandhi nampak damai walau hanya dibalut kain putih polos dan dengan tongkat kayu di tangan. Sungguh sederhana.
Sedangkan patung Si Jenius Albert Einstein yang terkenal dengan rambut putih acak-acakannya, memakai sweater abu-abu terkesan santai. Profil Albert Einstein dapat dijadikan inspirasi dimana setiap orang diciptakan dalam kondisi berbeda. Einstein kecil dianggap terbelakang oleh orang tua dan gurunya, tetapi dewasanya malah menjadi penemu dan ilmuwan, bahkan menerima Nobel dalam Fisika ditahun 1921. Beliau dinobatkan sebagai salah satu orang super jenius yang pernah hidup.

Di Museum Madame Tussauds Hong Kong, siapapun bisa bertemu dan bertatap muka sepuas-puasnya dengan bermacam selebriti dan para tokoh dunia. Tapi memang porsinya hanya sampai tatap menatap, tak lebih. Lantaran mereka hanyalah patung lilin. Berakar dari sejarah ratusan tahun, metode pembuatan model tokoh lilin di museum ini pun terus menerus dikembangkan. Jika seorang tokoh sudah terpilih, langkah pertama yang dilakukan oleh pihak museum adalah mengumpulkan foto-foto detail dan informasi selengkapnya. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya usaha si Pemahat untuk mencapai kemiripian yang maksimal dengan sang Tokoh. Disamping wajah dan ukuran badan harus sama, proses pewarnaan kulit juga wajib diperhitungkan. Pose patung juga harus sesuai dengan karakter asli sang Tokoh. Disinilah kemahiran seorang seniman benar-benar dituntut. Pekerjaan ini tidak berhenti setelah patung resmi dipajangkan, pemeliharaan dan perawatan harus dilakukan secara rutin untuk menjaga warna mata, kulit dan rambut tidak memudar.
Museum Madame Tussauds Hong Kong memang layak dikunjungi, selain menghibur dan informatif, museum ini juga terletak di puncak Bukit Victoria sehingga kita bisa menyaksikan pemandangan kota Hong Kong yang indah terutama di saat malam. Dengan menyatukan para tokoh dunia dan selebriti, museum ini sudah menjadi tempat hiburan dengan daya tarik yang mampu menggabungkan hiburan dengan pendidikan serta memberikan pengalaman yang berharga bagi seluruh tamunya. Untuk kesana kita bisa menggunakan transportasi umum seperti bus atau tram. Sedikit tips bagi anda yang hendak kesana, usahakan jangan berkunjung pada hari libur atau akhir pekan. Pada hari-hari biasa pengunjung tidak begitu padat sehingga memudahkan kita mengambil foto sepuasnya tanpa harus antri panjang.