Ketika Bukit Rhema Populer Menjelma Menjadi Gereja Ayam

Film AADC 2 (Ada Apa Dengan Cinta) membawa berkah bagi setiap lokasi yang disinggahinya. Mau café, rumah makan, bakery, tempat wisata, hotel dan juga terikut rumah doa Bukit Rhema. Pembangunannya yang terseok – seok sejak tahun 1992 belum selesai dengan sempurna sampai saat ini.

Sungguh beruntung, sejak dijadikan lokasi shooting film AADC, Bukit Rhema hidup kembali dengan banyaknya wisatawan nusantara yang singgah kesini. Publikasi yang positif mengangkat kesejahteraan masyarakat disekitarnya. Penyelesaian infrastruktur dan interiornya otomatis tergerak dan terus berlangsung ketika kami tiba disana. Banyak bagian yang belum selesai dikerjakan. Butuh dana besar, dengan banyaknya pengunjung menjadi harapan untuk mendapatkan donator dan perhatian dari banyak pihak untuk bantuan dananya.

Kalau sekarang lebih popular orang menyebutnya Gereja Ayam, namun sebenarnya berbentuk burung merpati. Jadi bukan ayam. Beberapa orang telah menjelaskan ke kami tentang hal ini. Sampai saat ini pekerjaan infastruktur interior masih sedang dikerjakan. Rumah doa yang dibangun Daniel Alamsyah diperuntukkan untuk semua agama dan segala bangsa. Dibasement ada ruang kamar berbentuk gua yang dapat digunakan untuk berdoa pribadi dan kelompok.

Menuju ke rumah doa Bukit Rhema, mobil tidak langsung sampai di halaman rumah doa, hanya sampai di pelataran parkir yang sudah disediakan. Kemudian kita harus naik mobil jeep yang sudah disediakan untuk dibawa naik keatas bukit. Biaya retribusi sebesar Rp. sudah termasuk didalamnya alat transportasi tersebut. Namun bila anda punya gawean foto pre wedding, foto atau video komersial, aireal Photography (Foto Udara) ada tarif khususnya. Dilokasi parkir sudah ada baliho yang merincikan biaya-biaya ini, sehingga akan menjadikan area ini menjadi area komersil.

Bangunan teratas ada arsitektur unik dikepala burung merpati ada topi raja (crown). Kita bisa naik sampai diatas ini sambil menatap keindahan alam sekitarnya. Kita dapat memandang candi Borobudur, Gunung Sumbing, Tidar, Merbabu, Merapi dan Suroloyo. Salah satu frame shooting film AADC 2 juga disini. Cuma tangga naik keatas itu sedikit agak mengerikan dan sekidit agak merepotkan. Karena sangat kecil dan kesannya masih darurat.

Bila film Indonesia dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar, tentu akan sangat bila shooting atau pengambilan gambar bisa dilakukan didaerah-daerah yang perlu dipromosikan atau dibantu perkembangan wisatanya.



 

2 Comments
  1. Mahbub Budiman says

    Saya rasa tempat ini cukup dengan keadaan asliny pak. Karna ketika saya ke Jogja kemarin, saya berniat ingin ke sini. Akan tetapi karna temen2 sy yang berdomisili di sana sempat menyampaikan bahwa tempat ini sedang direnovasi dan dicat ulang sehingga harus ditutup untuk para wisatawan. Akhirny saya urungkan untuk ke tempat ini. Mungkin di lain waktu pak.

    1. Petrus loo says

      Kebetulan aja mungkin. Karna tempatnya uda ngehits dan jadi wisata wajib di jogya

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Skip to toolbar