Ananda Temple, Candi yang ramai dikunjungi di Bagan
Kota Bagan di Myanmar terkenal dengan nama kota 1000 Pagoda, menyimpan banyak kekayaan peninggalan sejarah, terutama perkembangan agama Buddha di Asia. Sangking banyaknya pagoda, banyak yang tidak terawat dan ditumbuhi semak belukar disekitarnya. Karena tidak semua pagoda dikunjungi wisatawan. Hanya yang tertentu dan yang besar saja yang mendapat perhatian. Mungkin pemerintah setempat juga kesulitan untuk mengurus semua pagoda yang ada. Sehingga sebagian besar pagoda menjadi tidak terawat.
Menurut literatur, Candi Ananda (Ananda Temple) merupakan kuil Buddha yang di bangun tahun 1105 Masehi pada masa pemerintahan Raja Kyanzittha dari Dinasti Pagan. Candi ini termasuk salah satu candi yang besar di Kota Bagan, Myanmar yang juga menjadi salah satu tujuan wisata. Didalamnya ada jualan berbagai jenis souvenir untuk wisatawan. Termasuk orang – orang yang akan mendatangi anda untuk menawarkan batu – batu akik (Ruby). Diantara kami sempat ada yang beli dari harga USD 125 per buah di hari pertama, dihari terakhir menjadi USD 25 dengan jenis batu yang sama. Batu yang kemudian diperiksa ke toko, katanya bukan yang asli. Mungkin untuk urusan batu perlu beli di toko resmi yang bergaransi. Tapi memang mahal harganya.
Salah satu yang perlu diketahui dan saran dari saya nih ….. jangan mengenakan sepatu ketika anda mengunjungi semua kuil – kuil di Myanmar. Karena ketika akan memasuki kuil, semua alas kaki harus dibuka… alias kaki ayam. Coba bayangkan anda harus buka sepatu dan atau kaos kaki, kemudian memakainya lagi ketika keluar dari kuil dan buka lagi ketika akan masuk ke kuil berikutnya. Tentu akan sangat merepotkan dan menjadi kotor. Makanya ketika saya melihat tradisi pakai sarung dan sandal jepit dan sebagai pakaian resmi bagi pria orang Myanmar, terbayanglah sinkronisasi dengan hal yang sama ketika kami akan masuk kuil. Artinya kalau pakai sandal, apalagi sandal jepit akan lebih memudahkan ketika melepaskan dan memakainya kembali. Mungkin juga tidak takut hilang.
Nama Ananda berasal dari Yang Mulia Ananda, sepupu pertama Buddha, salah satu murid utamanya dan seorang pelayan yang taat. Sedangkan dari sisi arsitektur, perpaduan gaya arsitektur Mon dan mengadopsi arsitektur India. Bangunan ini di bangun dengan batu bata dan plestur yang menggambarkan gambar – gambar ikonografi di batu dan plakat (ubin kaca terakota) dengan tujuan utama mendidik orang – orang di wilayah penganut agama Theravada dan sesuai dengan kepercayaan pribadi Raja Kyanzittha. Kuil ini juga memiliki 4 patung Buddha berdiri dan masing – masing menghadap arah angin yang berbeda serta dicat tinta warna emas.