Sekapur Sirih Dari Batak 1900 Imagery “Land of the King”

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Ungkapan Soekarno itu menjadi spirit dasar penyelenggaraan BATAK 1900 IMAGERY “Land of the King”.

Dengan dasar ungkapan tersebut, insan fotografi Sumatera Utara bersama Potret Masterclass menggagas sebuah kegiatan yang mendokumentasikan lembah Bakara sebagai daerah budaya yang bersejarah dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi salah satu pusat tujuan pariwisata.

Gambaran suasana Bakara di zaman itu (Batak tahun 1900) sepertinya masih jelas terlihat jejak2nya berupa situs2 yang berhubungan dengan Raja Sisingamangaraja untuk tetap dilestarikan. Istana Sisingamangaraja, Tombak Sulu-sulu, Huta (berupa benteng batu dan gerbangnya), Aek Sipangolu, Aek Sitio-tio, dan Tombak Hatuaan, hamparan sawah bak permadani di bakara dan Tipang, serta beberapa situs yng masih terpelihara sampai sekarang yang di anggap tetap sakral dan dipelihara masyarakat disana.

Kegiatan ini merupakan rangkaian merayakan hari jadi ke – 2 Kafe Potret. Panitia mengundang para fotografer senior nasional dan lokal untuk mengunjungi beberapa desa disekitar tepian Danau Toba beberapa waktu yang lalu. Konsep yang dialirkan adalah konsep tanah Batak ketika di tahun 1900. Panitia berusaha untuk mendekatkan konsep ini dengan situasi yang ada saat ini. Misalnya dari penentuan ulos yang digunakan, sampai pada lokasi dari penggunaan rumah – rumah adat.

Sejak didirikan, Kafe Potret konsisten membangun masyarakat di bidang kreatif, seni, sosial dan budaya. Semua foto hasil karya 17 orang fotografer, akan terus dipamerkan kepada masyarakat umum.

Foto – foto yang disajikam berikut ini adalah foto – foto yang saya ambil sebagai salah satu fotografer lokal yang diikutkan dalam kegiatan ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

Skip to toolbar