Keramaian di Feng Jia Night Market, Taichung
Pasar malam namanya kalau kita disini, bedanya pasar malam disana tidak ada tong setan dan bedanya lagi yang disana pengunjungnya keren – keren. Aneka kuliner yang sangat banyak, aneka permainan juga ada, seperti menembak objek berhadiah atau mesin – mesin ketangkasan yang dapat boneka sebagai hadiahnya.
Feng Jia Night market merupakan alternatif kuliner dan mencari keramaian di kota Taichung, Taiwan. Terletak di Xitun District, dekat dengan Feng Chia University. Diakui sebagai salah satu night market yang terbesar di Taiwan yang sudah ada sejak tahun 1963. Keberadaannya bersama dengan lahirnya Feng Chia Collage of Engineering and Business (sekarang Feng Chia University). Mulanya terkenal dengan toko/kios makanan, aneka jenis barang disepanjang jalan Wen hua (kadang disebut Wen Hua night market), kemudian merambat ke jalan Feng Ja, Jalan Fuxing dan jalan Xi’an.
Dibagian lainnya, Kota Taichung terasa adem – adem, tidak begitu ramai terutama di malam hari. Tapi ketika kita sampai disini, suasananya berubah total. Jalanan untuk berjalan – jalannya lumayan luas dan tertutup untuk kendaraan bermotor. Ramainya orang bertumpah ruah di jalanan itu. Mayoritas anak muda, mungkin buat orang tua tidak begitu cocok disini. Karena terlalu ramai orangnya.
Di kios – kios yang makanannya favorit, terjadi antrian panjang. Masyarakat yang dari daerah lain, bila berlibur di kota Taichung, pasti mendatangi tempat ini. Aneka Street Food Taiwan ada disini. Kalau fashion tidak terlalu banyak, apalagi souvenir Taiwan. Mungkin tidak terlalu banyak wisatawan mancanegara beredar disini. Pertokoan untuk baju dan tas wanita memang ada, tapi tidak terlalu banyak. Atau mungkin terlalu luas wilayahnya tidak terdeteksi penglihatan kami.
Yang paling harus diperhatikan, ketika mau pulang ke hotel, adalah kesulitan mendapatkan taxi. Karena jarang ada taxi ngetem disana. Yang cari taxi banyak, sedang taxi yang tersedia sedikit. Kesulitan bisa terjadi bagi yang tidak bisa membaca tulisan mandarin seperti saya. Karena mayoritas papan nama ditulis dalam aksara mandarin. Jadi kadang kita tidak tau apa yang dijual, kecuali diperhatikan dari dekat. Hal yang sama diberbagai tempat kuliner yang ada di jalanan atau di toko-toko pinggir jalan. Hampir semuanya seperti itu. Membuat kita saya sadar akan pentingnya menguasai bahasa asing, terutama bahasa Mandarin untuk kawasan Asia.